Geopolitik Energi

September 25, 2007

SOEHARTO, DEWAN JENDERAL, CIA, DAN G-30-S

KOMENTAR

Teror, teror, dan teror. Tidak henti-hentinya. Saling susul-menyusul. Seolah tiada yang mampu menghentikan teror mental dan fisik yang dimulai sejak 1965, dilanjutkan pada Pemilu 1972. Gembar-gembor bahaya laten PKI terus didengung-dengungkan, untuk memperkuat rezim Soeharto. Teorinya, penguasa Orde Baru selalu menciptakan musuh semu bagi rakyat. Rakyat diberi musuh semu berupa momok bahaya laten PKI. Inilah teror mental. Sedangkan bagi mereka yang kritis, seperti para mahasiswa, dikenakan teror mental dan fisik.

Soeharto yang pada 1966 menggerakkan mahasiswa, dalam perjalanan kekuasaannya malah meneror mahasiswa. Terhadap mereka yang kritis dan suka berdemo, dilakukan penangkapan, interogasi, bahkan disiksa. Pada pertengahan 1970-an sudah beredar anekdot yang mengkritik keserakahan keluarga Soeharto. Misalnya, kalangan mahasiswa memberi julukan istri Soeharto, Siti Suhartinah (biasa dipanggil ibu Tien) dengan julukan Ibu Tien Persen. Artinya Ibu Sepuluh Persen. Menurut pembicaraan di kalangan mereka, ibu Tien sering minta komisi 10% jika ada investor asing masuk ke Indonesia.

Teror yang disebar oleh rezim Orde Baru seolah-olah merupakan unjuk kekuatan setelah membantai jutaan kaum komunis, keluarga, dan simpatisannya. Seolah diumumkan, jangan macam-macam dengan penguasa. Jangan coba-coba melawan penguasa. Dan, kritik dari generasi muda juga diartikan sebagai melawan penguasa. Maka, harus dihabisi.

Bukti dari kesimpulan ini sudah kita saksikan bersama, bagaimana perjalanan rezim Orde baru membunuh kritik dari masyarakat. Mulai dari teror Pemilu 1972, dilanjutkan dengan teror, penangkapan serta penyiksaan terhadap mahasiswa yang berdemo pada 5 Januari 1974 (yang dikenal dengan Malari, yang merupakan singkatan dari Lima Januari).

Lantas dilanjutkan tindakan represif tentara kepada mahasiswa yang berdemo pada tahun 1978. Demo damai umat Islam di tahun 1984 menghasilkan pembantaian Tanjung Priok. Kekerasan demi kekerasan dialami rakyat. Setelah saya bebas, kemudian Soeharto jatuh dari kursi kekuasaannya, kekerasan menjadi warisan buruk kepada masyarakat. Perkelahian massal di Sambas, Kalimantan Barat yang saya baca di media massa, memamerkan pembantaian yang mengerikan.

Di koran dipasang foto kepala manusia tergeletak di pinggir jalan. Isu dukun santet di Jatim malah lebih gila lagi. Kepala manusia yang sudah terpenggal, ditusuk dengan bambu runcing dan diarak keliling kota. Di Malang, tidak jauh dari kota kelahiran saya, kepala manusia yang sudah terpenggal diikat lantas diseret dengan sepeda motor yang melaju keliling kota. Peristiwa-peristiwa yang saya sebutkan belakangan ini sudah bukan dilakukan oleh tentara lagi, tetapi oleh rakyat terhadap rakyat. Tetapi, ini semua adalah warisan dari pembantaian kaum komunis yang sangat brutal di masa lalu ? pelajaran buruk yang diwariskan ke generasi berikutnya.

Kudeta merangkak itu bergelimangan darah. Pertama, darah para jenderal yang dibantai pada tanggal 1 Oktober 1965. Kedua, darah Untung dan Soepardjo yang dimanipulasi. Ketiga, darah Sjam Kamaruzzaman yang dikhianati. Keempat darah jutaan kaum komunis, keluarga, simpatisan komunis, keluarga mereka, kaum buruh, dan para petani.

Pembaca yang budiman, mengetahui kejahatan kemanusiaan dan tidak mencegah saja sudah merupakan kejahatan terhadap manusia. Lantas, di mana tempat Soeharto yang luput dari hukum hingga buku ini ditulis? Saya berada di rumah sakit (RSPAD Gatot Subroto) sampai menjelang tengah malam, lantas pulang ke rumah, kata Soeharto.

Sekali pun kita mencoba melupakan sejenak bahwa ucapan Soeharto itu dusta, namun pulang ke rumah dan tidur pulas setelah mengetahui pasti bahwa beberapa jam lagi rekan-rekan jenderal akan bertemu maut, betapa pun adalah kejahatan. Kualifikasi yang bagaimana yang semestinya diberikan terhadap kejahatan Soeharto yang telah membunuh jutaan manusia dan membuat sebagian lain merana di penjara? Ya, kualifikasi apa?

Penghancuran PKI yang diikuti dengan pembunuhan jutaan manusia mendapat dukungan kekuatan imperialisme internasional, terutama Amerika Serikat yang mengklaim diri sebagai negara demokrasi. Ini bentuk penghancuran struktur di suatu negara (Indonesia) yang sangat besar sejak Perang Dunia-II. Kekejamannya tidak pernah dibayangkan sebelumnya, oleh siapa pun, termasuk oleh kita sendiri, juga termasuk saya yang menyaksikan langsung semua peristiwa di tingkat elite politik Indonesia saat itu.

Peristiwa ini bukan hanya peristiwa intern Indonesia, tetapi Indonesia dan dunia. Ini merupakan letupan konflik yang sebenarnya sudah lama ada antara mahakuasa imperialisme internasional dengan hak menentukan nasib sendiri bangsa Indonesia di pihak lain. Indonesia hanyalah tempat peristiwa. Sedangkan karakternya bersifat dunia. Ini sebuah tragedi yang secara moral merupakan kejahatan peradaban umat manusia. Sebagai konsekuensi logis dari peristiwa ini adalah memfasiskan kehidupan negara, bertentangan dengan harapan ahli-ahli teori modernisasi.

Hasil dari semua itu adalah penyebaran kapitalisme, termasuk ke Indonesia. Tetapi di Indonesia, penyebaran kapitalisme tidak diikuti dengan lahirnya negara borjuis demokrasi liberal, seperti di AS atau Eropa Barat. Itu tidak tercipta di sini. Sebagai gantinya, ternyata, perkembangan kapitalisme di sini melahirkan negara birokrasi militer. Pada perkembangan berikutnya melahirkan berbagai persoalan bangsa yang sulit diatasi oleh generasi penerus.

Di sisi lain, kebungkaman terhadap kejahatan manusia dan kemanusaiaan harus segera diakhiri. Atas nama kawan-kawannya, keluarga dan kerabat saya, atas nama semua anak bangsa yang dibunuh, atas nama anak yang kehilangan orangtua mereka, atas nama anak-anak yang selama bertahun-tahun ikut ibu di penjara, atas nama golongan mana pun yang sudah dianiaya dan disembelih oleh rezim Soeharto, saya serukan, akhiri kebungkaman ini. Kepada mereka yang merasa sebagai demokrat, baik di dalam maupun di luar negeri, pecahkan kebungkaman ini. Hari sudah tidak lagi terlalu pagi. Matahari sudah di atas ubun-ubun.

Eksistensi rezim kriminal Soeharto ditegakkan oleh segelintir elite Indonesia, para jenderal fasis, pendukung sipil dan teknokratnya, serta kaum konglomerat yang kemudian terbukti serakah dan rakus. Mereka mengembangkan model kapitalisme abad ke-18 yang tak manusiawi dalam memacu kapitalisme di Indonesia selama lebih dari tiga dekade.

Hari ini tidak lagi terlalu pagi kita memasuki titik awal. Saya bangga, karena titik awal ini dimulai oleh generasi muda Indonesia yang tidak ragu menghadapi kekuatan kriminal dan uang hasil korupsi rezim Orde baru. Luruskanlah sejarah yang telah mereka bengkokkan selama tiga dekade ini. Pecahkan kebungkaman!

Dr. H Soebandrio, Kesaksianku tentang G30S, KOMENTAR (18-9-2000)

Anda berada di  KOMENTAR  lanjut ke…

BAB I: PROLOG G-30-S

BAB II: GERAKAN YANG DIPELINTIR

BAB IIIA: KUASA BERPINDAH

•  BAB IIIB: BIO-DATA & KUASA BERPINDAH

34 Comments »

  1. maksud tulisan ini apa yah???

    Comment by aRuL — September 27, 2007 @ 12:20 am | Reply

  2. Cape baca semuanya..:), intinya soeharto ternyata salah satu biang kebangkrutan negara ini

    Comment by dwi Yanto — September 29, 2007 @ 8:56 am | Reply

  3. Jangan korupsi dunk………….
    Yang rugi kan Qta tw
    Jangan libatkan agm dalm menyelesaikan suatu masalah karena itu tdk akn menyelesaikan masalah tapi justru tmbh mslh yg ada bkn damai tp malah kacau
    trz trjd PD III tuch klo githu crnya
    Krn jk melibatkan agm bkn psing krn ajrn setiap agm berbeda crnya tp/ walaupun intinya sm.
    Hargai lah org ln jk mw dihargai
    jgn sk mnuntut lbh klo km g bs menghargai orang

    Comment by ani — October 3, 2007 @ 4:38 pm | Reply

  4. “Semoga Allah SWT membuka pintu hati Soeharto untuk meminta maaf kepada rakyat indonesia atas sejarah yang telah di belokkan kebenarannya…”

    Comment by popeye — October 8, 2007 @ 10:05 pm | Reply

  5. benar ta? apa cuman pembenaran aja?

    Comment by david — January 2, 2008 @ 11:59 am | Reply

  6. marilah kita sama-sama mencari kebenaran dari semua itu dengan cara belajar dan mencari sumber ilmu yang benar dari sisi-sisi yang lain dan akuntabel kebenarannya.

    kasmant

    Comment by kasmanto — January 6, 2008 @ 7:56 am | Reply

  7. Ternyata Indonesia dulu merupakan calon naga asia, namun…. hilang dalam sekejab mata oleh sesosok individu haus kekuasaan… sayang.. sungguh sayang.. Sejarah dibuat agar kita tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang serupa..
    Indonesia.. Bangkit!!

    Comment by Herry — January 27, 2008 @ 9:00 am | Reply

  8. Buat Pak Bandrio.

    Terimakasih Pak Ban….telah membukakan matahati kita generasi 80-an. Ternyata Soeharto pendusta ulung. Memang dia banyak berhutang nyawa.
    Kita lihat nanti azab diberikan Allah pada dia dan anaknya yang kelakuannya tidak ada yang bener.
    Bencana Ekonomi dan Bencana Hukum di Indonesia ini adalah warisan suharto, yang masih dipertahankan oleh antek-anteknya hingga kini…
    Mari kita bersihkan bangsa ini dari mental antek-antek suharto yang suka korupsi,dusta, pencuri uang negara , suka memanipulasi, merekayasa cerita untuk membunuh manusia, membunuh karakter orang.
    Agar bangsa ini terbebas dari kesulitan yang berkepanjangan……………….
    Hidup Soekarno… , hidup Soebandrio……. Hidup SBY………….., Hidup Bangsa Indonesia……….
    Peace………………..

    Comment by Mr.D — January 29, 2008 @ 10:33 am | Reply

  9. aku rasa percuma kita membahas berbagai macam kebenaran, karena kebenaran itu bisa dibelokkan kemana2. yang penting sekarang lihat bukti dan kenyataan dilapangan bahwa PKI telah mengkhianati Rakyat Indonesia Dua kali seperti yang terjadi di Madiun dan Jawa barat sekitarnya. dan dimana2 orang untuk bisa membersihkan nama baik itu pasti akan mencari cara agar bersih kembali meski harus membelokkan fakta yang ada dengan menyebut diri mereka sebagai korban. INGAT!! kita sudah dikhianati 2x jadi jangan sampai ada yang ke3xnya, mau jadi apa bangsa kita kalau sampai seperti itu.

    Comment by ER — January 31, 2008 @ 3:44 pm | Reply

  10. mass saya link yahh .,.,baguss ini

    Comment by fajar — February 4, 2008 @ 2:24 pm | Reply

  11. g30s???? siapa sih yang diuntungkan dari g30s????
    PKI??jelas tidak karna kalo mau kudeta harusnya mengkudeta Soekarno bukan menga\habisi para jendral
    Soekarno???jelas juga tidak
    lalu siapa yang dapat mendulang keuntungan setelah para jendral tiada tentu seorang dari kalangan militer dapat tiba2 muncul dengan mengkambing hitamkan PKI,setelah itu mencap soekarno terlibat g30s yang menyebabkan kekuasaanny goyah..pagi 1 okt 65 semua berit urat kabar,RRI membeberkan berita bahwa para jendral telah dibunuh dgan keji,dipoong,disilet,dsb oleh GERWANI yang secara de facto kekuasaan negara ini telah dibawah TNIAD yg pd saat itu komandan tertinggi adalh SOeharto karna NAsution msh blum ditemukan.berita tersebut yang menyulut amarah rakyat terhadap pki meski visum menyebutkan tidak ada penyiksaan sekejam itu.pemberontakan yg terjadi di madiun jabar karna para petani dirampas lahanny bang.

    Comment by radit guevara — February 11, 2008 @ 1:44 am | Reply

  12. Dgn membuka hati & pikiran, mari kita belajar mengenal sejarah dengan jujur, agar mjd rakyat yang pintar dan bermartabat ….

    VIVA PAK BANDRIO … Perjuanganmu meluruskan sejarah, tidak akan sia2 …

    Comment by AM — February 11, 2008 @ 7:10 am | Reply

  13. Hitam putih sejarah Indonesia yg paling hitam kelam adalah PKI ….. bung negara ini tidak dibangun oleh penghianat atau komunis
    Ingat kita sudah 2 x di ” H I A N A T I ” jadi jangan sampai dibodohi

    Comment by Fatahila — February 28, 2008 @ 12:01 pm | Reply

  14. Saudara-saudara,
    Tolonglah jadi kritis, sekali lagi kritis untuk menyikapi sejarah-sejarah masa lalu, dan pemeberitaan media massa. Kita diberikan logika untuk memudahkan berpikir tanpa harus melihat kejadian secara langsung dan tanpa mengikutii arus yang telah ada diluar, karena ini bisa direkasaya dan untuk itulah mereka bekerja.
    Mencoba berdiri sendiri, berpikir logis, kritis dan silakan bersikap, lalu dari sana akan ketahuan apakah kita gampang ikut arus, ataukah memang berada dalam arah yang benar.
    Indonesia mudah hancur jika kita hanya taat pada satu arus saja. Karena dari sana kekuatan asing mudah mebelokkan seluruh arus tersebut sesuai dengan keinginanya. Dan inilah demokrasi yang sebenarnya

    Comment by Hadi — April 11, 2008 @ 3:49 am | Reply

  15. Deal All, Bangsa Indonesia

    Kita sudah menyaksikan bahwa hukum Tuhan pasti berlaku bagi siapapun.
    Segala tipu daya manusia tiada apa-apanya di mata-Nya.
    Amerika melalui CIA, mengobok-obok beberapa negara termasuk Indonesia, kemudian setelah itu Bung Karno lengser, hal itu ada hikmahnya bagi kita.
    Kemudian Pak Harto dengan strategi ulung, menggunakan berbagai cara merebut kekuasaan termasuk dengan kekuatan mahasiswa akhirnya jatuh juga dengan kekuatan mahasiswa.
    Nyatanya kita, bangsa ini sedang diperlihatkan betapa seorang pawang ular mati karena ularnya, seseorang mati hina juga karena ulahnya. Semua ada hikmahnya.
    Tidak perlu mengutuk, memaki siapapun, karena tiada sehelai daun jatuh yang luput dari pengetahuan-Nya. Dialah Tuhan Yang Maha Esa.
    Memaafkan lebih baik, karena fitrah manusia adalah suci, bersih dari segala dendam dan amarah.
    Bangsa ini akan besar, jika rakyatnya dekat dengan Sang Maha Kuasa, Dialah Tuhan YME.

    Bangkitlah Saudaraku se tanah air, kebathilan tidak akan menang dengan cahaya kebenaran,.
    Majulah, dan Damailah Indonesia……., Amien.

    Salam,
    fam

    Comment by Farabi Al Mishri — May 8, 2008 @ 7:17 am | Reply

  16. Memang Suharto jenderal “pintar” & “licik”, Strateginya : Musnahkan pesainganya (jenderal), gunakan tugas dilapangan melalui anak buahnya(Letkol Untung),gunakan “slogan” untuk image buruk dengan bahasa’PKI lu”, gunakan PKI untuk alasan musuh bangsa indonesia (pengalaman pembrontakan),gunakan militer & mahasiswa untuk rebut kekuasan, gunakan instrumen “konsitusi” super semar (belum ada aslinya) untuk ambil alih kekuasaan, bunuh Sukarno dengan cara sopan (di rumahkan Wisma yaso bukan di rumah sakit), penjarakan Sukarno yang sopan (di wisma yaso), dengan demikian Sukarno dkk hancur, sehingga dengan demikian memberi kesan Suharto adalah kudeta perlahan-lahan, jadi Presiden seumur hidup dengan manipulasi pemilu & hanya 3 Parpol yang di dominasi adalah eksponen Golkar 75% suara di DPR/MPR. Syukur alhamduliah Suharto jatuh ditumbangi oleh mahasiswa, tetapi anak-anak & kroninya hidup makmur 7 turunan.

    Comment by Durno-2 — May 20, 2008 @ 3:46 pm | Reply

  17. Untuk Bram.
    ( dipopulerkan oleh iwan fals)

    ….Panji-Panji putih-putih
    ….Berkibar setengah tiang
    ….Burung-burung merpati
    ….menebarkan melati
    ….Lampu suci dinyalakan
    ….Dalang tua berdoa….

    ….Wayang kayon diletakkan
    ….Lakon mulai dilakukan
    ….Rahasia dibeberkan
    ….Peristiwa dijelaskan
    ….Bayangan dihidupi
    ….Cermin hati dibagi

    Oh. Alam semesta
    Menerima perlakuan sis-sia
    Diracuni jalan nafasnya
    Diperkosa kesuburannya

    …. Oh Rakyat menilai
    Menerima perlakuan curang
    Digusur jaln hidupnya
    Digoda … kemakmurannya

    …Oh Lakon selesai
    Penonton pulang ke rumahnya
    Membawa hati yang bertanya-tanya
    Siapa tadi yang menjadi korban?

    Ditajawab tanya …Tanya
    Pertanyaan abadi… ditanyakan lagi
    Tanyakan ….tanyakan
    Tanyakan … tanyakan
    Pertanyaan abadi …. Ditanyakan lagi
    Ditanyakan … ditanyakan.

    ( Puisi tentang G30S/PKI –kah ini ?)

    Comment by Kelly — May 25, 2008 @ 9:30 am | Reply

  18. Sejarah adalah cerita versi pemenang (dlm hal ini Suharto pemenangnya) jd sejarah g30s pd masa orba ya semau-maunya suharto aj bikin cerita.

    Comment by Generasi muda — September 7, 2008 @ 3:48 pm | Reply

  19. sejenak kita lupakan tentang salah atau benarnya sejarah masa lalu,kita yakin bahwa semua yang terjadi itu akan membawa kebaikan,kita gak tahu apakah PKI itu penghianat negara atau bukan,tetapi yang lebih jelas,seandainya PKI dengan anti Tuhanya masih ada di Indonesia,kita gak tahu masih kah saat ini kita memeluk agama ALLOH yaitu Islam? kita bukan memeuji dan memebenarkan kekejaman suharto,tetapi hikmah yang dapat kita ambil dari peristiwa G 30 S adalah akan tetap dan tegaknya panji tauhid di negeri tercinta INDONESIA,mari belajar,mari berkarya,kita bukanlah hidup dalam negeri impian tetapi kita hidup dalam alam kenyataan,untuk itu kita harus Berani Bangkit dan Maju menyambut seruan ALLOH,untuk tegakknya kalimat ALLOH,ALLOHU AKBAR….,!

    Comment by gushaidar — September 26, 2008 @ 2:28 am | Reply

  20. test aja ini mah

    Comment by tokai — September 26, 2008 @ 6:03 am | Reply

  21. Saya lhr awal taun 90an.jd wkt pa harto mimpin sya blm tau apa2.
    Yg saya tau dri org tua dan kakak saya,kehancuran bngsa ni gara2 ulah dy d masa lalu.dlu dy yg mendalangi g30s dan lain sbgai.y,lalu dy yg kluar sok2an sbgai pahlawan. Saya g ngerti,knpa ada org selicik it. Tp yoweslah.toh skrg dy udh meninggal,dan biar allah yg memblas perbuatan2 dy

    Comment by Sukri — September 29, 2008 @ 12:56 pm | Reply

  22. CIA is the mastermind of this whole mess.

    down to USA!!!

    Comment by curious — October 12, 2008 @ 2:36 am | Reply

  23. aku kasihan sma soeharto.dia cuma djadikan boneka oleh amerika.CIA bangsat!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!1

    Comment by ardhi_merahputih — November 30, 2008 @ 11:57 am | Reply

  24. kakek sy seorang kyai yang dibunuh PKI, pembunuhan tsb dilakukan didepan org tua sy. jd org yg membenarkan tindakan PKI tsb mungk juga anak PKI yg memutar balikan fakta. fakta bahwa PKI sudah melakukan pemberontakan thd pemerintah sdh tjd 3 kali, ini dpt menjadi bukti kuat bahwa PKI memang harus ditumpas, terutama oleh umat islam yg dari dulu sdh memukul genderang perang thd komunis yg anti agama. tindakan soeharto agar dapat dilanjutkan oleh SBY utk menumpas habis komunis yg sdh bereinkarnasi dgn wajah baru. kami umat islam akan membantumu.

    Comment by andi merah putih — December 3, 2008 @ 4:37 am | Reply

  25. sy setuju . . . .saya bangga jadi musuh PKI. wahyu ciptaning sasaran utama . . . .

    Comment by badrun — December 3, 2008 @ 4:44 am | Reply

  26. ingat sobat . . . ..! PKi itu anti agama, berapa jumlah kyai qt yg dibunuh PKI, sdh 2x pki malakukan pemberontakan. sungguh PKI yg mengatakan Soeharto sbg dalang. itu hanya upaya2 pemutar balikan fakta yg dilakukan PKI. ingat PKI sdh muncul dgn wajah baru, mereka masuk ke badan legislatif . . .qt harus waspada. semoga bp SBY dpt melanjutkan perjuangan soeharto dlm menumpas PKI, kami umat islam mendukungmu . . . .

    Comment by muhamad — December 3, 2008 @ 5:01 am | Reply

  27. Weleh…nambah bigung ya..setelah membaca pembelaan subandrio..begitu juga kalo kita baca buku tulisan saelan mantan cakra bhirawa…isinya ya itu ada kesamaan pendapat dg bukunya subandrio.malah menempatkan suharto dlm peristiwa g30s/pki.. sebagai jendral yang mnyetujui/merencanakan/mendukung gerakan kup untuk menculik dewan jenderal.tanpa sedikitpun menyoroti bahwa pki dibawah aidit ikut andil besar membawa sukarno kedalam keterpurukan situasi politik saat itu.
    Terlepas itu kudetanya pemimpin tentara dengan tentara atau pki yg ingin mengambil alih kekuasaan atau orang jawa mengkudeta orang jawa …aku mensyukuri bahwa pki bisa hengkang dari bumi pertiwi ini.

    Comment by abujhl — February 22, 2009 @ 8:13 am | Reply

  28. Ya setuju mas …awas pki hidup lagi..! HIDUP SUHARTO….ih udah meninggal ya.

    Comment by lukluk — February 22, 2009 @ 8:25 am | Reply

  29. jangan terlalu percaya dengan sejarah karena cerita tergantung sang sutradara ( penguasa )
    klo bangsa ini melarat, kita harus intropeksi apakah ini cobaan, ujian, atau azab, padahal kata yg MENCIPTAKAN Bumi dan isinya termasuk kita, kalau penduduk negri ini beriman dan takwa akan berikan berkah dari langit dan bumi

    Comment by arief — March 6, 2009 @ 10:01 am | Reply

  30. saya bukan penggemar mati pak harto,tp sy lebih suka kaloyg jd pres pak harto,krn smenjak pak harto jd presiden,sy gaj kenal yg namanya krisis moneter

    Comment by agbar — March 24, 2009 @ 4:06 am | Reply

  31. Mari lah kita para rakyat bani indonesia ini mulai membuka matanya lebar2.Dewan jendral itu sebenarnya memang ada!Isinya adalah para perwira tinggi yang ingin menggulingkan soekarno secara militer (tepatnya pada hari jadi ABRI 5 oktober 1965)!Jdi sebenarnya mereka adalah para penghianat yang naik jabatan terhormat jadi pahlawan!Semuanya terjadi karena PKI terlalu dungu dlm menyelaraskan teori dan praktek dilapangan.Andai mereka lbh terkoodinir dilapangan..astaghfirulahaladzim..na,udzubilahminzalik!!Dosa terbesar bangsa kita adalah bangsa kita tidak pernah bisa menghargai jasa2 para pahlawan (yang betul2 pahlawan tentunya)yg sudah mati2an membela tanah air tercinta ini dgn keringat,darah dan air mata mereka!Sebagian besar anak bangsa justru lebih memilih para penghianat yg tertolong oleh pembengkokan sejarah sebagai para pahlawannya.PROPORSIONAL lah dlm menyikapi semua keadaan yg sdh terlanjur terjadi..Nilai lah seseorang itu tdk dari satu sudut pandang saja.SOEHARTO dlm penilaian saya adalah seorang yg ..BERUNTUNG..SUPER JENIUS..KONSEPTUAL..LOW PROFIL..SEDERHANA tapi juga..NEGATIVE AMBISIUS..OTORITER..LICIK..RAKUS dan “RAJA TEGA”!!!!Manusia tdk lah lengkap tanpa perpaduan antara sisi baik dan sisi buruk.Biarkan hati nurani kita yang berbicara bukan kepentingan yg lbh diutamakan.Sebegininya keadaan sejarah bani kita sehingga yg salah dan yg benar dijungkir balikkan tanpa ampun!MAAFKAN LAH ANAK2MU INI IBU PERTIWI!!!

    Comment by mata hati rakyat — April 21, 2009 @ 5:24 pm | Reply

  32. B@ngsA indonesiA ad@lah bangsA tertolol dimuk@ bumi ini (termAsuk sy@ HIHIHIHI).Bangs@ yg gak bisa bel@jar dari pengalamAn yg pernah terjadi!B@ngsa yang selAlu terperosok kedal@m lobang berisi taik yang s@mA(yang itu2 juga)!Bangsa para INLANDER DUNGU!Bangsa p@rA BOEDAK (termasuk saya hihihihihihihihihihi)

    Comment by pesimistic — April 21, 2009 @ 5:40 pm | Reply

  33. Sejarah tinggal lah sejarah Allah SWT saja yang Maha Mengetahui semua kebenaran……
    Hari esok masih panjang, lebih baik kita bangun Negara dan Bangsa kita ini dengan Bismillahirrohman nirrohim……jgn lupa KITA SEMUA PASTI MATI…jd lebih baik tingkatkan Iman dan Taqwa kita kpd Allah SWT aja….yakin Negara dan Bangsa ini Akan dilindungi oleh Allah SWT..amiiin

    Comment by bhontot — June 22, 2009 @ 10:16 am | Reply

  34. Apapun Pro dan Kontra dr komentar di atas, saya bisa menarik benang merahnya. Bahwa Alm. SOEHARTO (Presiden Indonesia ke 2) BUKANLAH SUATU KEPRIBADIAN YANG BOLEH DI CONTOH OLEH SEMUA PEMIMPIN DI DUNIA. Karena Dia adalah INDONESIA WORST !!…Ya ALLAH jangan Kau turunkan lagi Manusia dengan KEPRIBADIAN dan PERILAKU Se-BEJAD SOEHARTO. Amin Ya Rabbal alamin.

    Comment by Mr. Most People — June 25, 2009 @ 6:55 am | Reply


RSS feed for comments on this post.

Leave a reply to ER Cancel reply

Create a free website or blog at WordPress.com.